Paslon Rusihan-Mohtar Prioritaskan Putra-Putri Terbaik Halsel Dalam Membangun, Memajukan Halsel 

Halsel- faktahukumnusantara.com- Rusihan-Muhtar adalah dua tokoh egaliter, yang menghormati sesama dengan mengedepankan aspek kualitas seseorang. Setiap pejabat di lingkungan pemerintahan harus cerdas, produktif, inovatif dan serba bisa yang akan diangkat memimpin suatu dinas.

 

Apalagi dinas-dinas yang bersentuhan langsung dengan pelayanan dasar masyarakat, harus diisi oleh orang yang punya kemampuan kerja serta memiliki jiwa yang humanistik.

 

Supaya selain mampu melaksanakan program secara baik dan sesuai prosedur, ia juga mampu menciptakan lingkungan perkantoran yang nyaman bagi setiap masyarakat yang berurusan mulai dari datang hingga pulang ke rumah.

 

Sebagai daerah yang dihuni orang dari berbagai etnis, suku dan agama, pemerintah Halmahera selatan ke depan harus lebih egaliter, terbuka dan responsif.

 

Karena itu, jika terpilih, Rusihan-Muhtar benar-benar memformat ulang kriteria bagi pejabat eselon II yang ingin mengabdi sesuai dengan karakter masyarakat modern namun tetap berbasis pada nilai-nilai SARUMA. Karena SARUMA adalah falsafah hidup yang terus dipraktikkan dalam lingkungan pemerintahan Halmahera selatan.

 

Hasil pantau media ini, pimpinan OPD yg ada di Halmahera selatan saat ini sangat bayak didominasi oleh luar Halsel hal ini terlihat di beberapa OPD diantaranya Dinas pendidikan, Pertanian, Kabak Kessara dan lainya, padahal dilihat dari sumberdaya manusia (SDM) putra-putri terbaik kita di Halsel cukup mempuni dan layak untuk mengabdi, Namaun pada realitanya terbalik SDM kita sebagai putra daerah di anatirikan atau ditutup ruang.

 

Melihat sistim pengelola pemerintahan yang amburadul ini Paslon nomor urut 2 Rusihan-Mohtar akan prioritaskan putra daerah sebagai wujud membangun Halsel kedepannya ketika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati priode 2024-2029.

 

Koordinator Relawan Saruma sapaan baba omas, suda cukup masyarakat Halsel hidup dalam kebohongan dan ketidak Adilan serta ketidak kesetaraan kebijakan, baba omas sapaan akrabnya dalam hemat saya 15 tahun banyak ketimpangan pengelola APBD yang merujuk kepada penghambatan pembangunan infarastruktur dan kemajuan ibu kota Halmahera selatan. Ujar baba omas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *