Opini  

Bung Nuel  Selamat Hari Lahir Pancasila1 Juni 2025 

“Selamat Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap 1 Juni menandai momen bersejarah ketika Soekarno/Bung Karno memperkenalkan lima dasar negara dalam sidang BPUPKI tahun 1945, yang kemudian menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

 

Seiring pesatnya perkembangan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) yang mengacu pada kemampuan mesin untuk meniru kecerdasan manusia di Indonesia, nilai-nilai Pancasila kini semakin relevan sebagai pedoman etis agar teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak hanya mendorong kemajuan, tetapi juga tetap menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan sosial, persatuan, demokrasi, dan religiositas, sehingga Artificial Intelligence(AI) dapat menjadi kekuatan positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

Perkembangan teknologi saat ini, Artificial Intelligence(AI) menawarkan solusi inovatif di berbagai bidang dari kesehatan, pendidikan, hingga layanan publik. Namun, tanpa pagar etika yang kuat, Artificial Intelligence(AI) berisiko memperbesar ketimpangan, mereproduksi dan bahkan mengancam identitas nasional.

 

Di negara-negara Barat, isu etika Artificial Intelligence(AI) didominasi oleh prinsip-prinsip universal seperti privasi dan keadilan.

 

Indonesia membutuhkan pendekatan yang lebih kontekstual, yaitu dengan menjadikan Pancasila sebagai fondasi etis dalam setiap tahap pengembangan dan penerapan Artificial Intelligence(AI).

 

Kelima sila Pancasila harus dapat diintegrasikan secara konkrit dalam pengembangan Artificial Intelligence(AI) di Indonesia:

 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: AI harus digunakan untuk kebaikan, tidak bertentangan dengan nilai-nilai spiritual, serta mengedepankan etika dan tanggung jawab moral. Misalnya, aplikasi AI harus mampu mendeteksi dan memblokir konten yang melanggar norma agama dan moralitas publik

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: AI wajib menghormati hak asasi manusia, mencegah diskriminasi, dan mengeliminasi bias algoritmik. Contohnya, sistem rekrutmen berbasis AI harus adil bagi semua pelamar tanpa memandang latar belakang

3. Persatuan Indonesia: Teknologi AI harus memperkuat persatuan, menghormati keberagaman budaya dan bahasa, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk wilayah terpencil

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Pengembangan AI perlu melibatkan partisipasi publik secara demokratis, termasuk konsultasi dan survei sebelum peluncuran produk teknologi baru

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: AI harus menjadi alat pemerataan akses, seperti telemedicine untuk daerah terpencil, serta memastikan distribusi manfaat teknologi yang adil bagi seluruh rakyat.

Dampak positif integrasi Pancasila dalam AI harus dapat diintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan Artificial Intelligence(AI) sehingga dapat membawa dampak positif.

Seperti penguatan identitas nasional, Artificial Intelligence(AI) yang dikembangkan dengan landasan Pancasila akan memperkuat identitas dan ketahanan ideologi bangsa di era digital.

 

Pencegahan penyalahgunaan dan diskriminasi, nilai kemanusiaan dan keadilan sosial mencegah bias dan penyalahgunaan data, serta memastikan Artificial Intelligence(AI) tidak menjadi alat penindasan. Peningkatan kualitas hidup, Artificial Intelligence(AI) sebaiknya diarahkan untuk menyelesaikan masalah sosial, meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur secara inklusif.

Ketahanan ideologi, Pancasila menjadi filter terhadap pengaruh ideologi asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal

 

Implementasi nyata dan tantangan Artificial Intelligence(AI) ke depan, sudah ada beberapa contoh aplikasi Artificial Intelligence(AI) di Indonesia yang mengadopsi nilai-nilai Pancasila, seperti sistem pendidikan berbasis Artificial Intelligence(AI) yang inklusif dan layanan kesehatan berbasis telemedicine untuk daerah 3T: Tertinggal, Terdepan dan Terluar.

Namun, tantangan besar masih menghadang, mulai dari perlindungan data pribadi, transparansi algoritma, hingga keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan teknologi.

 

 

Menuju Artificial Intelligence(AI) yang humanis dan berkeadilan, Pancasila harus menjadi pondasi filosofis dan operasional dalam setiap aspek pengembangan Artificial Intelligence(AI) di Indonesia mulai dari desain, implementasi, hingga evaluasi dampak sosialnya.

 

Dengan demikian, Artificial Intelligence(AI) bukan hanya alat kemajuan teknologi, tetapi juga instrumen untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan beradab sesuai cita-cita bangsa.

 

Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan Artificial Intelligence(AI) tidak hanya menjamin kemajuan teknologi yang canggih, tetapi juga memastikan bahwa teknologi tersebut berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan beradab sesuai cita-cita bangsa.

 

 

Dengan menjadikan Pancasila sebagai kompas moral, Indonesia dapat menjadi pelopor pengembangan Artificial Intelligence(AI) yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga berkarakter, humanis, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

 

 

(Red/Nuel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *