Jakarta, CNN Indonesia — Malam itu, Johan Cruijff Arena jadi saksi keperkasaan Tim Oranye. Belanda tampil trengginas dan menggulung Finlandia dengan skor telak 4-0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Minggu (12/10). Tapi bukan cuma pesta gol yang mencuri perhatian publik. Ada satu momen yang bikin heboh: selebrasi Virgil van Dijk.
Bek tangguh Liverpool itu tak hanya menyumbang satu gol, tapi juga memicu perbincangan hangat setelah merayakan golnya dengan gaya yang sekilas terlihat mirip dengan selebrasi khas Ole Romeny.

Selebrasi Van Dijk yang Jadi Sorotan
Usai mencetak gol, Van Dijk melakukan selebrasi sederhana namun penuh gaya — tangan diletakkan di bawah dagu, jemari sedikit bergerak, dan wajah menatap ke depan dengan percaya diri. Gerakan itu langsung membuat warganet bereaksi. Banyak yang membandingkan gaya Van Dijk dengan selebrasi Romeny yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Media sosial pun langsung ramai. Ada yang menyebut Van Dijk meniru, ada pula yang menilai itu hanya kebetulan. Tapi satu hal yang pasti, ekspresi sang kapten Belanda itu penuh percaya diri dan seolah ingin menyampaikan pesan tersendiri.
“Selebrasinya Van Dijk mirip banget sama Ole Romeny! Tapi apakah ini bentuk penghormatan atau cuma spontanitas?” tulis salah satu pengguna X (dulu Twitter).
Belanda Terlalu Tangguh untuk Finlandia
Sebelum membahas selebrasi lebih jauh, mari kembali ke jalannya pertandingan. Timnas Belanda benar-benar menunjukkan kelasnya. Sejak peluit pertama dibunyikan, mereka langsung menekan pertahanan Finlandia tanpa ampun.
Dengan dukungan penuh suporter di Johan Cruijff Arena, permainan cepat dan agresif khas Oranye begitu mendominasi. Hasilnya, empat gol bersarang ke gawang tim tamu.
Van Dijk, yang biasanya jadi tembok pertahanan, kali ini ikut mencatatkan namanya di papan skor. Golnya datang melalui situasi bola mati, memperlihatkan kemampuan luar biasanya dalam duel udara.
“Belanda tampil luar biasa malam ini. Kami mengontrol jalannya laga dari awal sampai akhir,” ujar Van Dijk seusai pertandingan.
Selebrasi Ole Romeny yang Punya Makna Mendalam
Nah, bicara soal selebrasi, ternyata gaya yang dilakukan Ole Romeny beberapa waktu lalu punya makna yang lebih dalam daripada sekadar gaya untuk foto.
Romeny sendiri pernah menjelaskan bahwa gestur tangan di bawah dagu itu adalah simbol kepercayaan diri dan keteguhan hati. Menurutnya, itu adalah cara untuk mengingatkan dirinya — dan orang lain — agar tetap menegakkan kepala meski sedang melalui masa-masa sulit.
“Selebrasi itu bukan soal gaya, tapi tentang pesan positif: tetap percaya diri, tetap menatap ke depan, dan jangan pernah menyerah,” ujar Romeny dalam salah satu wawancaranya.
Jadi, meski selebrasinya Van Dijk tampak mirip, makna di balik gerakan itu bisa saja berbeda.
Apakah Van Dijk Benar-Benar Meniru Romeny?
Pertanyaan yang akhirnya muncul di benak banyak orang: apakah Van Dijk sengaja meniru selebrasi Romeny?
Hingga berita ini ditulis, Van Dijk belum memberikan komentar resmi soal selebrasinya. Namun beberapa pengamat sepak bola Belanda menilai, Van Dijk mungkin hanya melakukan selebrasi spontan tanpa maksud meniru siapa pun.
“Van Dijk dikenal sebagai pemain yang ekspresif, terutama saat mencetak gol. Bisa jadi itu cuma momen spontanitas,” kata seorang jurnalis olahraga Belanda kepada media lokal.
Yang menarik, para fans justru menganggap ini sebagai bentuk penghormatan tidak langsung kepada Romeny. Mereka menilai Van Dijk mungkin terinspirasi oleh pesan positif yang pernah dibawa Romeny lewat selebrasinya itu.
Simbol Kepercayaan Diri di Tengah Tekanan
Kalau dilihat dari sisi lain, selebrasi seperti itu bisa dimaknai sebagai simbol ketenangan dan keyakinan diri, terutama di dunia sepak bola yang penuh tekanan.
Van Dijk, yang beberapa waktu lalu sempat jadi sorotan karena performanya di Liverpool, tampaknya ingin menunjukkan bahwa ia sudah kembali ke bentuk terbaiknya — dan tetap berdiri tegak menghadapi segala kritik.
Gerakan tangan di bawah dagu dengan jemari bergerak pelan itu seolah berkata, “Aku baik-baik saja. Aku tetap percaya diri.”
Dan, jika memang itu pesannya, maka Van Dijk berhasil mengirimkan pesan kuat tanpa perlu berkata apa pun.
Performa Solid Van Dijk: Lebih dari Sekadar Gol
Terlepas dari selebrasi kontroversialnya, performa Van Dijk malam itu memang luar biasa. Ia bukan hanya mencetak gol, tapi juga tampil kokoh di lini belakang. Setiap kali Finlandia mencoba membangun serangan, Van Dijk selalu muncul di tempat yang tepat.
Visinya, penguasaan bola, dan kemampuan memimpin rekan setim membuatnya layak disebut sebagai man of the match. Bahkan pelatih Belanda terlihat puas dengan performa sang kapten.
“Virgil menunjukkan kelasnya malam ini. Dia bukan hanya bek, tapi juga pemimpin sejati di lapangan,” kata pelatih Belanda seusai laga.
Finlandia Tak Berkutik di Depan Publik Amsterdam
Di sisi lain, Finlandia tampak kesulitan menghadapi tekanan intens Belanda. Mereka nyaris tak punya peluang berarti sepanjang laga. Setiap upaya serangan mereka selalu dipatahkan oleh lini pertahanan Oranye yang dipimpin Van Dijk.
Meski beberapa kali mencoba bertahan rapat, akhirnya lini pertahanan Finlandia jebol juga. Gol demi gol datang dari berbagai arah — hasil kombinasi umpan cepat dan permainan efektif Belanda.
Dengan kemenangan ini, Belanda semakin memperkokoh posisinya di klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.
Reaksi Netizen: Antara Salut dan Penasaran
Kembali ke topik utama — selebrasi Van Dijk — dunia maya seperti biasa langsung penuh komentar. Beberapa fans menilai selebrasi itu keren dan penuh percaya diri, sementara yang lain penasaran apakah memang ada pesan tertentu di baliknya.
Ada juga yang justru mengaitkannya dengan tren baru selebrasi di kalangan pemain muda Belanda. “Mungkin sekarang semua pemain Belanda bakal pakai gaya ini setelah Van Dijk,” canda seorang warganet.
Selebrasi Jadi Bahasa Emosional Pemain Sepak Bola
Dalam sepak bola modern, selebrasi bukan cuma soal ekspresi kegembiraan. Banyak pemain yang menggunakan selebrasi untuk menyampaikan pesan, dedikasi, atau pernyataan pribadi.
Mulai dari penghormatan kepada keluarga, sindiran halus ke lawan, sampai bentuk refleksi diri — semuanya bisa tercermin lewat satu gerakan sederhana.
Mungkin itu juga yang terjadi pada Van Dijk malam ini. Entah spontan atau terinspirasi, selebrasinya berhasil menciptakan pembicaraan besar dan menambah warna di balik kemenangan Belanda.
Makna di Balik Setiap Gerakan
Kalau dipikir-pikir, ada sesuatu yang menarik di balik kemiripan selebrasi Van Dijk dan Romeny. Keduanya sama-sama menunjukkan ketenangan di tengah sorotan.
Baik Romeny maupun Van Dijk pernah berada di fase sulit dalam karier mereka — dan mungkin, selebrasi itu menjadi bentuk afirmasi: “Aku masih di sini, tetap kuat, tetap percaya diri.”
Dan bagi para penonton, momen itu lebih dari sekadar hiburan. Ia menjadi pengingat bahwa bahkan di dunia yang penuh tekanan seperti sepak bola, kepercayaan diri dan ketenangan adalah kekuatan terbesar.











