Ketegangan di Stadion Haji Agus Salim: Pertarungan Sengit Hingga Akhir
KBRN, Malang — Malam itu, udara di Stadion Haji Agus Salim, Padang, terasa begitu tegang. Arema FC datang bukan hanya untuk bertanding, tapi untuk membuktikan bahwa “Singo Edan” masih punya taring tajam di laga tandang.
Bek tangguh asal Brasil, Odivan Koerich, jadi salah satu saksi hidup betapa panasnya duel melawan Semen Padang FC. Menurutnya, pertandingan itu bukan sekadar adu strategi, tapi juga soal mental dan kepercayaan antarpemain.
“Babak kedua memang menegangkan. Semen Padang terus menekan, tapi kami semua berkoordinasi dengan sangat baik untuk menahan serangan mereka,” ucap Odivan dengan nada lega usai pertandingan, Senin malam (3/11/2025).

Dua Gol Cepat, Awal yang Sempurna Bagi Singo Edan
Sejak peluit pertama dibunyikan, Arema FC tampil garang. Mereka tak ingin memberi ruang bagi tuan rumah untuk berkembang.
Hasilnya? Dua gol cepat langsung mengguncang tribune penonton.
Gol pertama datang dari Valdeci Moreira di menit ke-30, disusul tembakan akurat Dalberto Luan Belo di menit ke-41 yang membuat kiper Semen Padang tak berkutik.
Para Aremania yang hadir di stadion pun bersorak, sementara pendukung tuan rumah terdiam sesaat—tak percaya tim kesayangan mereka sudah tertinggal dua gol sebelum turun minum.
Babak Kedua: Saat Ketegangan Memuncak
Tapi, siapa bilang laga tandang itu mudah? Memasuki babak kedua, suasana berubah total. Semen Padang, seolah tersengat oleh rasa malu di depan publik sendiri, bangkit dengan semangat baru.
Tekanan demi tekanan mereka lancarkan, hingga akhirnya pada menit ke-67, Cornelius Stewart berhasil memperkecil ketertinggalan lewat titik putih.
Gol itu mengubah atmosfer stadion. Suara drum, chant, dan teriakan dukungan menggema, membuat pemain Arema harus benar-benar fokus agar tak kehilangan kendali.
“Setelah penalti itu, tekanan meningkat drastis. Tapi kami tetap solid, saling bantu, dan tetap pegang teguh instruksi pelatih,” jelas Odivan.
Koordinasi dan Kekompakan: Senjata Rahasia Arema FC
Menurut Odivan, rahasia utama di balik kemenangan itu bukan hanya taktik atau strategi di papan tulis. Lebih dari itu, rasa percaya antar pemain dan komunikasi di lapangan jadi faktor penentu.
“Yang membuat saya bangga, kami semua kompak. Setiap pemain tahu perannya. Kami saling percaya dan tidak panik, bahkan ketika lawan terus menekan,” ujar pemain asal Brasil itu dengan senyum lebar.
Koerich menambahkan, koordinasi lini belakang yang rapi membuat Arema bisa menutup ruang gerak Semen Padang di menit-menit akhir, sekaligus menjaga skor tetap aman hingga peluit panjang berbunyi.
Kemenangan Penting di Laga Tandang
Tak bisa dipungkiri, menang di kandang lawan selalu punya rasa berbeda. Apalagi di markas sekeras Haji Agus Salim, di mana tekanan dari suporter tuan rumah bisa terasa sampai ke tulang.
Bagi Odivan, hasil ini bukan sekadar tiga poin, tapi bukti semangat dan mental juang tim yang mulai menemukan ritmenya lagi.
“Saya bersyukur kami bisa menang di sini. Hasil ini sangat penting untuk menaikkan posisi Arema di klasemen dan memberi kepercayaan diri lebih kepada seluruh pemain,” tambahnya.
Arema FC Naik ke Peringkat Tujuh
Kemenangan dramatis ini membawa Arema FC naik ke peringkat ketujuh klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan total 15 poin.
Sementara itu, Semen Padang FC harus rela tertahan di dasar klasemen dengan hanya 4 poin dari beberapa pertandingan awal musim ini.
Untuk Singo Edan, kemenangan ini bukan hanya menambah poin, tapi juga semangat baru untuk menatap laga-laga berikutnya dengan optimisme tinggi.
Bagi tim, hasil ini seperti bensin tambahan — membakar semangat untuk terus melaju, memperbaiki peringkat, dan memuaskan para pendukung setia di Malang.
Sosok Odivan Koerich: Pilar Pertahanan yang Tak Pernah Kompromi
Bagi banyak penggemar Arema, nama Odivan Koerich sudah tak asing lagi. Pemain asal Brasil ini dikenal sebagai bek yang keras, disiplin, dan punya jiwa pemimpin di lini belakang.
Di laga melawan Semen Padang, performanya benar-benar jadi tembok penghalang bagi upaya lawan untuk menyamakan skor. Ia tak hanya menghalau bola, tapi juga memimpin komunikasi di antara rekan-rekan setimnya.
Ketika rekan di depan mulai kelelahan, Odivan dengan sigap mengatur posisi, memberi instruksi, dan memastikan semua tetap fokus.
Gaya mainnya yang tenang namun tegas membuat lawan kesulitan menembus pertahanan Arema. Tak heran jika pelatih memberikan pujian khusus untuknya usai pertandingan.
Moral Booster untuk Skuad Singo Edan
Tak bisa disangkal, kemenangan ini punya efek besar bagi moral tim. Setelah beberapa hasil yang naik turun di awal musim, kemenangan tandang ini seolah menjadi titik balik.
Atmosfer di ruang ganti pun berubah — dari tekanan menjadi kepercayaan diri yang tinggi.
Para pemain menyadari bahwa kerja keras, komunikasi, dan rasa saling percaya adalah kunci untuk menembus papan atas klasemen.
Dan bagi Odivan, kemenangan ini juga jadi bukti bahwa timnya mampu tampil konsisten meski harus menghadapi tekanan besar dari lawan dan penonton.











