Awal Mula: Ketika Dunia Hiburan Dikejutkan oleh Kabar Onad
Nama Onadio Leonardo — atau yang akrab disapa Onad — tiba-tiba jadi sorotan publik. Musisi yang dulu dikenal lewat band Killing Me Inside itu kini harus menghadapi masa paling kelam dalam hidupnya. Bukan karena karya, bukan juga karena kontroversi musiknya, melainkan karena kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menyeret namanya.
Hari Senin, 3 November 2025, suasana di kantor BNNP DKI Jakarta terasa tegang. Onad keluar dari gedung itu dengan wajah lesu, langkah gontai, dan sorot mata yang tak lagi memancarkan keceriaan yang biasanya selalu ia bawa. Sesekali ia menunduk, menarik napas dalam-dalam, seolah menahan badai emosi yang menyesakkan dada.
Tak seperti biasanya, pria yang dikenal dengan candaan blak-blakan ini tampak kehilangan kata. Tapi di depan awak media, ia akhirnya angkat bicara. Suaranya lirih, matanya sayu. “Kangen, kangen,” katanya pelan — dua kata sederhana yang membawa beban rindu yang luar biasa untuk istri dan anak-anaknya.
Rasa Rindu dan Terima Kasih di Tengah Badai
Diketahui, keluarga kecil Onad — termasuk sang istri, Beby Prisillia, dan anak-anak mereka — kini tinggal terpisah sementara waktu. Meski sedang berada di situasi sulit, Onad masih menyempatkan diri mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang tidak meninggalkannya.
Di antara banyak nama, dua sosok disebut secara khusus: Deddy Corbuzier dan Habib Jafar. Dua figur yang selama ini dekat dengannya, baik dalam urusan karier maupun spiritualitas.
“Thank you, salam buat semua. Sorry banget ya, bilangin. Thank you, thank you, thank you,” ucap Onad dengan suara bergetar, seperti menahan air mata.
Ucapan sederhana itu terasa begitu tulus — seperti pesan dari hati yang sedang hancur, tapi masih ingin menunjukkan rasa hormat dan terima kasihnya.
Hasil Tes Urine dan Fakta yang Terungkap

Polisi kemudian memastikan hasil tes urine Onad positif amphetamine, methamphetamine, dan THC — tiga zat yang umum ditemukan dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, sang istri, Beby Prisillia, yang juga sempat diperiksa, dinyatakan negatif narkoba dan diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan.
Kabar ini tentu membuat publik terkejut. Banyak yang tidak menyangka bahwa sosok seceria dan sejujur Onad bisa terjebak dalam lingkaran kelam ini. Namun, di tengah semua kekecewaan itu, masih ada banyak pihak yang berharap Onad bisa bangkit kembali.
Perkembangan Kasus: Satu Demi Satu Fakta Mulai Terkuak
Polisi tak berhenti sampai di situ. Dalam pengembangan kasus, aparat berhasil menangkap seorang pria berinisial KR, yang diduga kuat sebagai pemasok narkoba untuk Onad.
KR ditangkap di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sabu dan ekstasi yang dibungkus dalam plastik klip kecil.
Barang-barang itu kini jadi bukti penting untuk mengungkap bagaimana jaringan distribusi barang haram tersebut bisa sampai ke tangan sang musisi.
Penggeledahan Rumah dan Barang Bukti Tambahan
Tak berhenti di penangkapan KR, polisi juga menggeledah rumah Onad di Perumahan Trevista Rempoa East, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Dari hasil penggeledahan, ditemukan satu batang ganja dan papir yang langsung disita.
Pihak berwajib menduga, sebagian barang bukti seperti ekstasi sudah dikonsumsi sebelum penangkapan dilakukan. Hal ini membuat penyidik terus menggali lebih dalam kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Sosok Onad di Mata Publik: Dari Panggung Musik ke Dunia Podcast
Sebelum kasus ini mencuat, Onad dikenal sebagai sosok yang humoris, jujur, dan apa adanya. Gaya bicaranya yang lugas membuatnya disukai banyak orang, terutama di berbagai podcast populer yang kerap ia hadiri.
Ia tak segan menertawakan dirinya sendiri, bahkan ketika bercerita tentang masa lalunya yang kelam.
Dalam beberapa tahun terakhir, Onad juga mulai dikenal sebagai figur yang sering muncul di acara religi. Ia sering berbincang dengan tokoh-tokoh seperti Habib Jafar tentang kehidupan, dosa, dan perjalanan spiritualnya. Tak jarang, momen itu viral di media sosial karena kejujuran dan keterbukaannya.
Kini, publik seakan tak percaya — pria yang dulu mengaku tengah berusaha memperbaiki diri, justru terjerat kembali dalam dunia yang berbahaya itu.
Reaksi Publik: Antara Empati dan Kekecewaan
Kabar penangkapan Onad menyebar cepat di media sosial. Kolom komentar di akun Instagram-nya langsung dipenuhi ribuan pesan. Ada yang marah, ada yang kecewa, tapi tak sedikit juga yang menyemangati.
“Bang, semoga ini jadi pelajaran ya. Bangkit lagi, kami tetap dukung,” tulis seorang penggemar.
Namun, di sisi lain, ada juga yang menyayangkan keputusannya.
“Padahal udah mulai bagus banget kariernya, kok balik lagi ke situ, Bang?”
Reaksi publik ini menunjukkan betapa besar perhatian masyarakat terhadap sosok Onad — bukan hanya sebagai musisi, tapi juga sebagai manusia yang sedang berjuang melawan dirinya sendiri.
Pesan Menyentuh untuk Deddy Corbuzier dan Habib Jafar
Dua nama yang disebut Onad, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar, memang punya tempat khusus di hidupnya.
Deddy dikenal sebagai mentor dan sahabat yang sering memberinya nasihat tajam tapi tulus, sementara Habib Jafar adalah sosok spiritual yang mengajarkan makna sabar dan keikhlasan.
“Sorry banget ya, Bang. Thank you buat semuanya,” kata Onad dalam pernyataan singkatnya.
Kalimat itu sederhana, tapi jika disimak lebih dalam, terasa penuh penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki diri.
Publik pun menunggu — apakah akan ada tanggapan dari dua tokoh ini? Apakah Deddy dan Habib Jafar akan kembali membuka ruang bagi Onad untuk berdamai dengan masa lalunya?
Jejak Hidup: Dari Puncak Popularitas ke Jurang Keterpurukan
Bagi banyak penggemar, Onad bukan sekadar musisi. Ia adalah cerminan anak muda yang pernah jatuh, lalu berusaha bangkit.
Sejak masa kejayaannya bersama Killing Me Inside, hingga perjalanan solonya di dunia hiburan dan podcast, Onad telah menunjukkan sisi manusiawinya — keras, lucu, tapi juga rapuh.
Kini, ketika dirinya harus berhadapan dengan hukum, publik berharap ini bukan akhir dari perjalanan panjangnya. Banyak yang percaya bahwa di balik semua kesalahan, masih ada kesempatan untuk berubah.
Pandangan Hukum dan Langkah Selanjutnya
Polisi masih mendalami kasus ini. Dengan hasil tes positif dan barang bukti yang ditemukan, proses hukum akan berlanjut.
Namun, seperti kasus serupa yang melibatkan publik figur sebelumnya, ada kemungkinan Onad akan menjalani rehabilitasi, tergantung hasil asesmen dan rekomendasi BNN.
Jika memang terbukti sebagai pengguna, bukan pengedar, langkah rehabilitasi bisa jadi jalan tengah yang paling manusiawi.
Tujuannya bukan untuk menghukum, tapi menyembuhkan — karena di balik semua ini, yang terlihat adalah seseorang yang sedang kalah oleh diri sendiri.
Refleksi: Antara Ketenaran, Tekanan, dan Godaan
Kasus ini kembali membuka mata publik bahwa dunia hiburan tak selalu seindah yang tampak di layar. Tekanan mental, stres, dan ekspektasi sering kali menjadi pintu masuk bagi godaan yang berbahaya.
Banyak artis yang berjuang sendirian dalam diam, hingga akhirnya terjebak dalam pelarian sesaat seperti narkoba.
Onad bukan yang pertama, dan mungkin bukan yang terakhir. Tapi kisahnya bisa jadi pengingat bahwa ketenaran tanpa keseimbangan mental bisa jadi bumerang.
Penutup: “Sorry Banget” — Lebih dari Sekadar Kata
Di balik tiga kata sederhana yang diucapkan Onad, tersimpan sejuta makna: penyesalan, rasa bersalah, dan harapan untuk memulai lagi.
“Sorry banget” bukan sekadar permintaan maaf untuk Deddy atau Habib Jafar, tapi juga untuk keluarganya, penggemarnya, dan dirinya sendiri.
Kini, perjalanan Onadio Leonardo memasuki babak baru — bukan di panggung musik, tapi di ruang introspeksi.
Dan siapa tahu, dari tempat paling gelap inilah ia bisa menemukan kembali cahaya yang dulu membuatnya begitu dicintai publik.
Jika kamu penggemar Onad, mungkin ini bukan saatnya untuk menghujat, tapi untuk berharap. Karena terkadang, manusia hanya butuh satu kesempatan lagi untuk benar-benar berubah.













