Ketika rumor soal masa depan pelatih Timnas Indonesia makin liar, nama Heimir Halgrimsson yang sebelumnya begitu kuat disebut-sebut tiba-tiba meredup. Dan ya, semuanya makin jelas setelah sang pelatih Islandia itu sendiri buka suara. Dalam gaya bicara yang tenang tapi tegas, Halgrimsson memastikan: ia tetap berkomitmen bersama Timnas Irlandia hingga tugasnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 selesai.
Nah, di tengah merosotnya peluang Halgrimsson, ada dua nama lain yang justru mulai merangkak naik. Keduanya bukan sosok asing bagi dunia sepak bola Asia—dan keduanya punya rekam jejak yang cukup menggoda untuk jadi pelatih baru Timnas Garuda.
Mari kita bedah semuanya, pelan-pelan, dengan gaya ngobrol yang santai tapi tetap bikin kamu update sepenuhnya.
Halgrimsson Tegas Menolak Rumor: “Tidak, Sama Sekali Tidak”
Kalau kamu sempat berharap Halgrimsson bakal memimpin skuad Merah Putih, sepertinya harus siap-siap kecewa. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip BolaSport.com dari The Journal, sang pelatih membantah habis-habisan rumor tersebut.
“Tidak, sama sekali tidak,” tegas Hallgrimsson.
Ia bahkan menegaskan kembali bahwa fokusnya saat ini adalah membawa Irlandia melaju sejauh mungkin di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Saya berencana bertahan sampai Juni, sampai Piala Dunia. Tidak ada hal lain yang lebih penting sekarang.”
Halgrimsson juga menambahkan bahwa pembahasan mengenai masa depannya baru akan dilakukan setelah pemusatan latihan berakhir.
Dengan kata lain? Ya, kans Indonesia untuk merekrutnya semakin menipis… bahkan hampir hilang.
Irlandia Sudah Lolos Playoff – Halgrimsson Tak Bakal Pergi dalam Waktu Dekat
Faktor besar yang membuat Halgrimsson tak mungkin dilepas adalah satu hal: Irlandia sudah memastikan diri melaju ke babak playoff zona Eropa untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Playoff itu sendiri digelar pada 26 dan 31 Maret 2026—momen penentuan apakah Irlandia bisa menggenggam tiket final Piala Dunia.
Dengan jadwal sepadat itu, masuk akal kalau Halgrimsson tak akan memotong kontrak atau mengalihkan fokus. Ia sedang berada pada titik krusial karier bersama Irlandia—dan jelas tak mau melepas kesempatan itu.
Sementara itu, PSSI sudah memastikan bahwa pelatih baru timnas Indonesia akan diumumkan sebelum FIFA Matchday Maret 2026. Artinya?
Kedua timeline ini bertabrakan. Dan peluang mendatangkan Halgrimsson terasa makin mustahil.
Dua Nama Baru Muncul: Sama-Sama Berpengalaman di Asia
Dengan memudarnya nama Halgrimsson, PSSI ternyata sudah memegang dua opsi lain. Dan menariknya, keduanya sama-sama punya pengalaman memimpin tim di kawasan Asia, sebuah value penting mengingat karakter sepak bola Asia sangat berbeda dari Eropa atau Amerika.
Dua nama itu adalah:
- Timur Kapadze
- Jesus Casas
Keduanya memiliki latar belakang menarik, dengan pengalaman melatih tim nasional yang tidak bisa diremehkan. Dan yang jelas… kans mereka jauh lebih realistis dibanding Halgrimsson.
Timur Kapadze: Terbuka untuk Indonesia, Tapi PSSI Belum Bergerak
Nama pertama adalah Timur Kapadze, pelatih asal Uzbekistan yang kariernya sedang menanjak setelah membawa Timnas Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026.
Kapadze sendiri mengaku tidak menutup pintu bila Indonesia datang dengan tawaran resmi.
“Saat ini belum ada tawaran dari tim nasional Kazakhstan. Saya tidak tahu dari mana informasi ini berasal,” kata Kapadze.
Ia bahkan menambahkan bahwa Indonesia memang sedang mempertimbangkan namanya.
“Mengenai Indonesia, proses ini sedang dipertimbangkan di sana.”
Bukan cuma itu, ia juga mengungkap bahwa sedang ada negosiasi yang berjalan dengan Turki dan China. Jadi, Indonesia tidak sendirian memburu pelatih 43 tahun tersebut.
Namun di sisi sebaliknya, PSSI justru menegaskan bahwa belum ada komunikasi resmi yang dilakukan.
Ketua BTN, Sumardji, berkata:
“Belum ada juga pembicaraan.”
Jadi, meskipun Kapadze terlihat sangat terbuka, tampaknya proses pendekatan masih jauh dari kata matang.
Siapa Timur Kapadze Sebenarnya?
Meski PSSI belum bergerak, tak ada salahnya mengenal lebih dekat sosok ini.
- Mantan gelandang Timnas Uzbekistan.
- Karier kepelatihannya dimulai sejak usia yang relatif muda.
- Menggantikan Zlatko Katanec pada awal tahun ini.
- Berhasil membawa Uzbekistan tampil solid dan lolos ke Piala Dunia 2026.
Dengan prestasi seperti itu, tak heran beberapa negara langsung meliriknya. Pengalamannya di Asia Tengah juga bisa jadi modal kuat untuk memahami dinamika sepak bola Asia Tenggara.
Jesus Casas: Masuk Lima Kandidat Menurut Media Irak
Nama menarik lain adalah Jesus Casas, pelatih asal Spanyol yang punya pengalaman memimpin Timnas Irak dari 2022 hingga 2025.
Media Irak, Iraq Football Gallery, menyebut bahwa Casas termasuk dalam lima nama yang sedang dipertimbangkan Federasi Sepak Bola Indonesia.
Dalam laporan tersebut tertulis:
“Jesus Casas, mantan pelatih tim nasional Irak, masuk dalam daftar lima kandidat yang disusun oleh Federasi Sepak Bola Indonesia untuk memilih pelatih baru.”
Casas sendiri memang punya portofolio yang menarik:
- Pernah menjadi asisten pelatih Timnas Spanyol.
- Menangani Irak selama tiga tahun.
- Mengembangkan permainan yang cukup agresif dan modern.
Bagi Indonesia yang sedang ingin naik level, Casas jelas menjadi salah satu pilihan yang cukup menjanjikan.
Pengalaman Casas di Asia: Faktor Besar bagi Indonesia
Selama melatih Irak—negara dengan kultur sepak bola yang keras, kompetitif, dan penuh tekanan—Casas sudah sangat paham bagaimana atmosfer sepak bola Asia.
Irak bukan negara sembarangan. Mereka punya sejarah panjang di Piala Asia dan dikenal sebagai salah satu tim paling emosional dan penuh talenta.
Jika Casas bisa menaklukkan tekanan di Irak, mengelola tim sekaliber Indonesia tentu bukan tantangan yang asing bagi dirinya.
Strategi PSSI: Memilih Pelatih yang Paham Asia
Dari pola yang terlihat, PSSI tampak ingin memastikan pelatih baru bukan hanya punya nama besar, tapi juga mengerti betul sepak bola Asia.
Dan itu masuk akal.
Perjalanan Indonesia di level internasional belakangan ini menunjukkan satu hal: kita masih kesulitan menembus tim-tim Asia yang punya gaya main keras dan cepat.
Pelatih yang pernah bekerja di Asia akan lebih cepat adaptasi—baik dalam hal kultur, kualitas liga, hingga karakter pemain.
Baik Kapadze maupun Casas memenuhi kriteria ini.
Apa Langkah Selanjutnya?
Saat ini, gambarannya kurang lebih seperti ini:
- Heimir Halgrimsson
→ Hampir pasti tidak jadi melatih Indonesia. - Timur Kapadze
→ Terbuka, tapi belum ada pendekatan dari PSSI. - Jesus Casas
→ Masuk radar PSSI versi media Irak.
Dengan waktu yang makin mepet menuju Maret 2026, PSSI harus bergerak cepat. Pilihan pelatih tidak hanya menentukan nasib Timnas senior, tapi juga arah regenerasi dan strategi jangka panjang Garuda.













