Berita  

Longsor Banjarnegara: 937 Warga Mengungsi, 26 Orang Masih Hilang

BANJARNEGARA – Hingga Selasa (18/11), jumlah pengungsi akibat longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara mencatat 937 warga harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Raib Saekhudin, menyampaikan bahwa hingga hari ini masih terdapat 26 warga yang hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

“Per hari ini sementara 937 orang mengungsi. Sekarang 26 orang hilang, kemarin ditemukan satu, korbannya dua, atas nama Darti dan Luwih,” ujar Raib.

Kondisi Pengungsian dan Relokasi Warga

BPBD menyebutkan kondisi pengungsian sudah mulai stabil. Sebanyak tiga warga dirawat di Puskesmas akibat luka. Rumah warga yang rusak berat atau tidak layak huni direncanakan akan direlokasi.

Data sementara menunjukkan 48 rumah tertimbun material longsor. Angka ini masih dapat berubah seiring proses pendataan lapangan.

Hambatan Pencarian Korban

Proses pencarian korban menghadapi kendala serius akibat kondisi tanah yang masih labil. Tim SAR harus sangat berhati-hati, dan alat berat belum dapat dioperasikan.

Selain itu, pencarian harus dihentikan apabila turun hujan karena risiko longsor susulan.

Sebanyak 150 personel diterjunkan untuk operasi SAR. Cuaca yang lebih cerah membantu proses pencarian setelah BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Evakuasi Warga Terisolasi Berhasil Dilakukan

Seluruh warga yang sebelumnya terjebak di area hutan telah berhasil dievakuasi ke posko pengungsian. Sebanyak sembilan di antaranya ditemukan dalam kondisi lemah dan lanjut usia.

Luas Dampak Longsor dan Imbauan BPBD

Analisis sementara BPBD menunjukkan longsor berdampak pada area seluas 3 hingga 6 hektare, meliputi pemukiman, lahan pertanian, serta perkebunan.

BPBD mengimbau warga di daerah lereng untuk meningkatkan kewaspadaan. Tanda-tanda seperti hujan deras lebih dari dua jam, suara gemuruh, pohon miring, atau suara seperti tanah retak harus menjadi peringatan untuk segera melakukan evakuasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *