Berita  

Pencarian Korban Longsor Situkung Terkendala Hujan dan Kondisi Tanah Labil

BANJARNEGARA — Upaya pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, masih menghadapi berbagai kendala pada Kamis (20/11/2025). Hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut membuat proses eksplorasi dan evakuasi semakin sulit dilakukan.

Sebanyak 25 warga masih dinyatakan hilang, sementara tiga korban telah ditemukan meninggal dunia hingga hari keempat pencarian. Longsor yang terjadi sebelumnya mengakibatkan 48 rumah rusak dan memaksa ratusan warga mengungsi.

Tim SAR Gabungan mengerahkan ratusan personel beserta enam alat berat yang kemudian ditambah tiga unit pada sore hari. Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto, menyampaikan bahwa pencarian difokuskan di sektor A dan sektor C. Salah satu korban bernama Ny. Tuwik (50) ditemukan di sektor A.1.

Selain hujan, keberadaan embung dan mata air di sektor B menjadi tantangan tambahan karena berpotensi menimbulkan longsor susulan. Tim melakukan mitigasi dengan mengurangi volume air menggunakan pompa dan merencanakan penyudetan.

Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Profesor Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa lapisan batu lempung jenis monmorilonit menjadi penyebab utama pergerakan tanah. Batuan ini mudah berubah menjadi plastis ketika terkena air, sehingga membuat tanah di atasnya ikut bergerak.

Ia menegaskan perlunya pemantauan retakan tanah dan pembatasan aktivitas warga di area terdampak untuk mencegah risiko lanjutan. Profesor Dwikorita juga mengingatkan potensi banjir dari mata air dan kolam di sektor B yang harus terus diwaspadai.

Upaya modifikasi cuaca tetap dilakukan untuk mendukung proses pencarian, meski hujan masih turun di lokasi. Tim SAR menegaskan bahwa pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *