Malut//faktahukumnusantara.com- Maluku Utara memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan pertanian, namun nilai tambahnya masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, pengembangan industri pengolahan berbasis lokal menjadi prioritas utama. (27/12/2024).
Sektor perikanan dan pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Maluku Utara. Namun, nilai tambahnya masih rendah sehingga memerlukan pengembangan industri pengolahan.
Sarmin menambahkan bahwa upaya konservasi laut sudah dimulai, namun masih membutuhkan pengawasan ketat terhadap aktivitas penangkapan ikan dan perlindungan terumbu karang.
Untuk mencapai target SDGs, Sarmin mengusulkan beberapa langkah strategis:
1. *Pemberdayaan Lokal*: Pelatihan dan pendampingan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas implementasi SDGs.
2. *Penguatan Data dan Monitoring*: Peningkatan kualitas data lokal untuk memantau capaian SDGs secara transparan.
3. *Pendanaan Berkelanjutan*: Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta untuk pembiayaan program SDGs.
4. *Kesetaraan Gender*: Peningkatan peran perempuan dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
5. *Adaptasi Perubahan Iklim*: Program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, terutama untuk wilayah pesisir dan pulau kecil.
“Keberhasilan pencapaian SDGs di Maluku Utara memerlukan kolaborasi multipihak yang lebih erat, inovasi pembiayaan, serta penguatan kapasitas lokal,” ucap Sarmin.
Dengan kerja keras dan komitmen bersama, target SDGs dapat tercapai. Pemerintah dan masyarakat Maluku Utara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini.
Pengembangan industri pengolahan berbasis lokal dan konservasi laut merupakan tantangan dan peluang bagi Maluku Utara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai target SDGs.
Pencapaian target SDGs di Maluku Utara memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan strategi yang tepat dan pengembangan industri pengolahan berbasis lokal, Maluku Utara dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “(“)
